Friday, May 27, 2016

Nyampah.


Apa sih kebahagiaan itu sebenarnya?
What is happiness?
Some people say, kebahagiaan itu kita yang tentuin.
Jadi kalau standar kebahagiaan kita itu uang, pas kita ga punya duit ga hepi dong?
Atau standar kebahagiaan itu mapan, nyaman saat kita ada masalah yang bikin ga bisa mapan, atau nyaman ga bisa hepi juga ?
Atau sebenarnya ga usah ada standar, and just flow with life.
Whatever happened we just embrace dan bersyukur?

Ya teorinya memang gitu.
Kalau ga ada standar, kita ga bakalan ngerasa bahagia apa engga.

Mungkin, Bahagia itu perut kenyang, ada duit didompet, menikah dan hidup bareng ama orang2 yang dicintai, orang tua saling merestui, hidup nyaman tanpa ada yang dirugikan, hidup sesuai standar sosial dan memberikan citra 'fine' dipublik.

Dan kalau engga , ga bahagia?

Atau bahagia itu kamu hidup sendiri, aturanmu sendiri, dan what the fuck people say?

Sekali lagi standar. Standar. Standar itu equal with Ego.
Standarmu. Standarku. Standar setiap subjek berbeda2.
Kalau mau jalan bareng, nyaman... samain standar dengan kompromi.
Dan kompromi means harus ada yang dikorbankan. Entah itu waktu, duit dan standar kebahagiaan itu.
Will you? Worthed engga ya?
Dan kalau ga mau, gimana ?
Berjuang? Bertengkar? Mencari sampai ada yang cukup lemah untuk memenuhi egomu?
Jika tidak ada? Tidak ada hasil?
Ga bahagia kan?

Jadi bahagia itu relatif. Karena standar kebahagiaan itu relatif.

Why am i asking this? because im a  pursuit - happiness person.
I live to be happy.
Am i happy?
If i do, i will not ask this happiness questions.

Ngomong sih gampang..
Happiness itu blaa blaa blaa... mau ditabrakkan sisi religius atau value atau secara filosofi .. bakalan banyak bahasannya.
Karena dari awal mula manusia ada, mereka memang mengejar kebahagiaan, its in their nature. They crave for happiness and makes them feel better.

Awal mula, im the type person who fight for my happiness, oh ya, aku bakalan ngoyo buat bikin aku sendiri bahagia.
Hasilnya? Im crushed.
Karena sekelilingku tidak bisa memberikan standar kebahagiaan yang aku mau, meski cuma 10% nya saja.

Meski aku mencoba memberikan 110% usaha untuk bikin mereka bahagia.
Lalu aku kecewa. Dan mereka mengeluh aku terlalu berlebihan dan mereka lelah karena aku kecewa.buat mereka 10%ku adalah 200% buat mereka.
Mereka meminta aku menghilangkan atau menurunkan standar kebahagiaanku, karena mereka tidak bisa dan mampu membahagiakan dengan standarku.

aku berpikir, berpikir  dan kemudian sangat lelah.
Buat apa berlari mengejar kebahagiaan.
Lalu apa gunanya?
Apa esensi jika kita bahagia, lalu apa? Kita akan menaikkan standar kebahagiaan kita dan menginginkan hal yang kita tidak miliki.
Melelahkan.
Intinya kita tetap hidup didunja apa?  mati kan?
Fokus saja dengan akhirat. Karena kita hidup cuma temporari, jadi buat berbahagia?

We are just molecules. Atoms. Hamba Allah.
Kita hidup didunia untuk diuji, dan fokus dg perbekalan kita diakhirat.
Intinya, kita hidup untuk mati.
Jadi sebenarnya kebahagiaan itu sebenarnya fana. Tidak penting. Ilusi.

Kosong atau tidak. Bahagia atau tidak. Hidup atau tidak.
Its not important anymore.
Jangan bertanya, jangan mengejar, jangan berpikir.
Dunia ini cuma fana. Bahagia itu fana. Dan cuma itu saja.

No comments:

Post a Comment